PENGERTIAN, CIRI DAN LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI - SDN SOBANG 1
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

PENGERTIAN, CIRI DAN LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI





PENGERTIAN, CIRI DAN LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI



Model  Pembelajaran  Inkuiri merupakan  salah  satu  model pembelajaran  yang  direferensi untuk  digunakan  dalam Kurikulum  2013.  Model Pembelajaran  Inkuiri menekankan  kepada  proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran  tidak  diberikan  secara langsung.  Peran  siswa  dalam model  pembelajaran  ini  adalah mencari  dan  menemukan  sendiri materi  pelajaran,  sedangkan guru  berperan  sebagai  fasilitator  dan  pembimbing  siswa  untuk  belajar. Model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang  menekankan  pada  proses  berpikir  kritis  dan  analitis  untuk  mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru  dan  siswa.  Model  pembelajaran  ini  sering  juga  dinamakan  model pembelajaran  heuristic,  yang  berasal  dari  bahasa  Yunani,  yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.


Ciri-ciri Model pembelajaran Inkuiri

Pertama, model pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara  maksimal  untuk  mencari  dan  menemukan.  Artinya  model pembelajaran  inkuiri  menempatkan  siswa  sebagai  subjek  belajar.  Dalam proses  pembelajaran,  siswa  tidak  hanya  berperan  sebagai  penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Kedua,  seluruh  aktivitas  yang  dilakukan  siswa  diarahkan  untuk  mencari dan  menemukan  jawaban  sendiri  dari  sesuatu  yang  dipertanyakan, sehingga  diharapkan  dapat  menumbuhkan  sikap  percaya  diri  {self belief). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan  sebagai  sum-ber  belajar,  akan  tetapi  sebagai  fasilitator  dan motivator  belajar  siswa.  Aktivitas  pembelajaran  biasanya  dilakukan melalui  proses  tanya  jawab  antara  gu-ru  dan  siswa.  Karena  itu kemampuan  guru  dalam  menggunakan  teknik  berta-nya  merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.

Ketiga,  tujuan  dari  penggunaan  model  pembelajaran  inkuiri  adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau  mengembangkan  kemampuan  intelektual  sebagai  bagian  dari proses  mental.  Dengan  demikian,  dalam  model  pembelajaran  inkuiri siswa  tak  hanya  dituntut  untuk  menguasai  materi  pelajaran,  akan  tetapi bagaimana  mereka  dapat  menggunakan  potensi  yang  dimilikinya. Manusia  yang  hanya  menguasai  pelajaran  belum  tentu  dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan  dapat  mengembangkan  kemampuan  berpikirnya  manakala  ia  bisa menguasai materi pelajaran.


Model  pembelajaran  inkuiri  merupakan  bentuk  dari  pendekatan pembelajaran  yang  berorientasi  kepada  siswa  (student  centered approach).  Dikatakan  demikian,  sebab  dalam  model  pembelajaran  ini siswa  memegang  peran  yang  sangat  dominan  dalam  proses pembelajaran.




Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri

Beberapa  Prinsip  Penggunaan  Model  Pembelajaran  Inkuiri  adalah sebagai berikut:
a.      Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan  utama  dari  model  pembelajaran  inkuiri  adalah pengembangan  kemampuan  berpikir.  Dengan  demikian,  model pembelajaran  ini  selain  berorientasi  kepada  hasil  belajar  juga berorientasi pada proses belajar.
b.     Prinsip Interaksi
Proses  pembelajaran  pada  dasarnya  adalah  proses  interaksi,  baik interaksi  antara  siswa  maupun  interaksi  siswa  dengan  guru,  bahkan interaksi  antara  siswa  dengan  lingkungan.  Pembelajaran  sebagai proses  interaksi  berarti  menempatkan  guru  bukan  sebagai  sumber belajar,  tetapi  sebagai  pengatur  lingkungan  atau  pengatur  interaksi itu sendiri.
c.      Prinsip Bertanya
Peran  guru  yang  harus  dilakukan  dalam  menggunakan  model pembelajaran ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa  untuk  menjawab  setiap  pertanyaan  pada  dasarnya  sudah merupakan  sebagian  dari  proses  berpikir.  Karena  itu,  kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
d.     Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar  bukan  hanya  mengingat  sejumlah  fakta,  akan  tetapi  belajar adalah  proses  berpikir  (learning  how  to  think),  yakni  proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e.      Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran  yang  bermakna  adalah  pembelajaran  yang menyediakan  berbagai  kemungkinan  sebagai  hipotesis  yang  harus dibuktikan  kebenarannya.  Tugas  guru  adalah  menyediakan  ruang untuk  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  mengembangkan hipotesis  dan  secara  terbuka  membuktikan  kebenaran  hipotesis yang diajukannya.


Langkah-Langkah Pelaksanaan Model pembelajaran Inkuiri
Bagaimana  Langkah-Langkah  Pelaksanaan  Model  pembelajaran Inkuiri  ??? 
Secara  umum  proses  pembelajaran  dengan  menggunakan model pembelajaran dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a.      Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar  siswa  siap  melaksanakan  proses  pembelajaran.  Guru merangsang  dan  Mengajak  siswa  untuk  berpikir  memecahkan masalah.  Langkah  orientasi  merupakan  langkah  yang  sangat penting.  Keberhasilan  startegi  ini  sangat  tergantung  pada  kemauan siswa  untuk  beraktivitas  menggunakan  kemampuannya  dalam meme-cahkan  masalah,  tanpa  kemauan  dan  kemampuan  itu  tak mungkin proses pem-belajaran akan berjalan dengan lancar.
b.     Merumuskan Masalah
Merumuskan  masalah  merupakan  langkah  membawa  siswa  pada suatu  persoalan  yang  mengandung  teka-teki.  Persoalan  yang disajikan  adalah  persoalan  yang  menantang  siswa  untuk  berpikir memecahkan  teka-teki  itu.  Dikatakan  teka-teki  dalam  rumusan masalah  yang  ingin  dikaji  disebabkan  masalah  itu  tentu  ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses  mencari  jawaban  itulah  yang  sangat  penting  dalam  model pembelajaran  inkuiri,  oleh  sebab  itu  melalui  proses  tersebut  siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
c.      Merumuskan Hipotesis
Hipotesis  adalah  jawaban  sementara  dari  suatu  permasalahan  yangsedang  dikaji.  Sebagai  jawaban  sementara,  hipotesis  perlu  diuji kebenarannya.  Perkiraan  sebagai  hipotesis  bukan  sembarang perkiraan,  tetapi  harus  memiliki  landasan  berpikir  yang  kokoh,sehingga  hipotesis  yang  dimunculkan  itu  bersifat  rasional  dan  logis. Kemampuan  berpikir  logis  itu  sendiri  akan  sangat  dipengaruhi  oleh kedalaman  wawasan  yang  dimiliki  serta  keluasan  pengalaman.Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasanakan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
d.     Mengumpulkan Data
Mengumpulkan  data  adalah  aktivitas  menjaring  informasi  yang dibutuhkan  untuk  menguji  hipotesis  yang  diajukan.  Dalam  model pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang  sangat  penting  dalam  pengembangan  intelektual.  Proses pengumpulan  data  bukan  hanya  memerlukan  motivasi  yang  kuat dalam  belajar,  akan  tetapi  juga  membutuhkan  ketekunan  dan kemampuan  menggunakan  potensi  berpikirnya.  Karena  itu,  tugas dan  peran  guru  dalam  tahapan  ini  adalah  mengajukan  pertanyaan- pertanyaan  yang  dapat  mendorong  siswa  untuk  berpikir  mencari informasi  yang  dibutuhkan.  Sering  terjadi  kemacetan  berinkuiri adalah  manakala  siswa  tidak  apresiatif  terhadap  pokok permasalahan.  Tidak  apresiatif  itu  biasanya  ditunjukkan  oleh  gejala- gejala  ketidakgairahan  dalam  belajar.  Manakala  guru  menemukan gejala-gejala  semacam  ini,  maka  guru  hendaknya  secara  terusme- nerus  memberikan  dorongan  kepada  siswa  untuk  belajar  melalui penyuguhan  berbagai  jenis  pertanyaan  secara  merata  kepada seluruh siswa sehingga mere-ka terangsang untuk berpikir.
e.      Menguji Hipotesis
Menguji  hipotesis  adalah  proses  menentukan  jawaban  yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan  pengumpulan  data.  Dalam  menguji  hipotesis  yang terpenting  adalah  mencari  tingkat  keyakinan  siswa  atas  jawaban yang  diberikan.  Di  samping  itu,  menguji  hipotesis  juga  berarti mengembangkan  kemampuan  berpikir  rasional.  Artinya,  kebenaran jawaban  yang  diberikan  bukan  hanya  berdasarkan  argumentasi, akan  tetapi  harus  didukung  oleh  data  yang  ditemukan  dan  dapat dipertang-gungjawabkan.
f.       Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan  kesimpulan  adalah  proses  mendeskripsikan  temuan yang  diperoleh  berdasarkan  hasil  pengujian  hipotesis.  Merumuskan kesimpulan  merupakan  gong-nya  dalam  proses  pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan.  Karena  itu,  untuk  mencapai  kesimpulan  yang  akurat sebaiknya  guru  mampu  menunjukkan  pada  siswa  data  mana  yang relevan.


Model Pembelajaran Inkuiri Sosial
Terjadinya  ledakan  pengetahuan,  menuntut  perubahan  pola  mengajar dari  yang  hanya  sekadar  mengingat  fakta  yang  biasa  dilakukan  melalui strate-gi  pembelajaran  dengan  metode  kuliah  (lecture)  atau  dari  metode latihan (drill) dalam pola tradisional, menjadi pengembangan kemampuan berpikir  kritis  (critical  thinking).  Model  pembelajaran  yang  dapat mengembangkan  kemampuan  berpikir  itu  adalah  model  pembelajaran inkuiri sosial.

Menurut  Bruce  Joyce,  inkuiri  sosial  merupakan  model  pembelajaran  dari kelompok  sosial  (social  family)  subkelompok  konsep  masyarakat (concept  of  society).  Subkelompok  ini  didasarkan  pada  asumsi  bahwa metode  pendidikan  bertujuan  untuk  mengembangkan  anggota masyarakat  ideal  yang  dapat  hidup  dan  dapat  mempertinggi  kualitas kehidupan  masyarakat.  Karena  itulah  siswa  harus  diberi  pengalaman yang  memadai  bagaimana  caranya  memecahkan  persoalan-persoalan yang  muncul  di  masyarakat.  Melalui  pengalaman  itulah  setiap  individu akan  dapat  membangun  pengetahuan  yang  berguna  bagi  diri  dan masyarakatnya.

Inkuiri  sosial  dapat  dipandang  sebagai  suatu  model  pembelajaran  yang berorientsi  kepada  pengalaman  siswa.  Ada  tiga  karakteristik pengembangan  model  pembelajaran  inkuiri  sosial.  Pertama,  adanya aspek  (masalah)  sosial  dalam  kelas  yang  dianggap  penting  dan  dapat mendorong  terciptanya  diskusi  kelas.  Kedua,  adanya  rumusan  hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri. Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.

Dari karakteristik inkuiri seperti yang telah diuraikan di atas, maka tampak inkuiri sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan inkuiri pada umumnya. Perbedaannya  terletak  pada  masalah  yang  dikaji  adalah  masalah- masalah sosial atau masalah kehidupan masyarakat.

Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
Apa dan bagaimana Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri  ??
Model  pembelajaran  Inkuiri  merupakan  model  pembelajaran yang  banyak  dianjurkan,  karena  model  pembelajaran  ini  memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
a.    Startegi  ini  merupakan  model  pembelajaran  yang  menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,    sehingga  pembelajaran  melalui  model  pembelajaran  ini dianggap lebih bermakna.
b.    Startegi  ini  dapat  memberikan  ruang  kepada  siswa  untuk  belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c.     Startegi  ini  merupakan  model  pembelajaran  yang  dianggap  sesuai dengan  perkembangan  psikologi  belajar  modern  yang  menganggap belajar  adalah  proses  perubahan  tingkah  laku  berkat  adanya pengalaman.
d.    Keuntungan  lain  adalah  model  pembelajaran  ini  dapat  melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa  yang  memiliki  kemampuan  belajar  bagus  tidak  akan  terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Di  samping  memiliki  keunggulan,  model  pembelajaran  ini  juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
a.     Jika model pembelajaran ini digunakan sebagai model pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.    Model pembelajaran ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.     Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang  panjang  sehingga  sering  guru  sulit  menyesuaikannya  denganwaktu yang telah ditentukan.
d.    Selama  kriteria  keberhasilan  belajar  ditentukan  oleh  kemampuan siswa  menguasai  materi  pelajaran,  maka  startegi  ini  akan  sulit diimplementasikan oleh setiap guru. (SUMBER: ainamulyana.blogspot.com)

Posting Komentar untuk "PENGERTIAN, CIRI DAN LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI"