LATIHAN SOAL ASESMEN NASIONAL (AN) SD
Sahabat sdnsobang1.com – Latihan Soal Asesmen Nasional (AN-BK) Literasi Dan Numerasi SD Tahun 2021. Asesmen Nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada satuan tingkatan pendidikan dasar dan menengah. Evaluasi tersebut menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Sesungguhnya dlam menghadapi AN, siswa yang menjadi peserta AN tidak perlu melakukan persiapan khusus seperti mengikuti bimbingan belajar atau bimbel. Guru dan siswa tidak perlu berlomba-lomba meningkatkan skor pada AN tahun ini.
Siswa SD MI yang
bisa mengikuti AN adalah siswa kelas 5, Siswa SMP MTS yang bisa mengikuti AN
adalah siswa kelas 8, dan Siswa SMA MA SMK yang bisa mengikuti AN adalah siswa
kelas 11. Siswa nantinya dipilih secara acak atau random di setiap satuan
pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan. Berikut
ini syarat peserta Asesmen Nasional 2021, yang perlu diperhatikan siswa.
Sebelum
mengetahui contoh atau Latihan Soal Asesmen Nasional (ANBK) Literasi Dan
Numerasi SD Mi Tahun 2021, perlu diketahui bahwa materi yang diujikan dalam
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SD adalah Literasi dan Numerasi.
Numerasi atau literasi numerasi merupakan literasi yang dikenal paling awal
dalam sejarah peradaban manusia. Keduanya tergolong literasi fungsional dan
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan numerasi berfungsi
efektif dalam kegiatan belajar, bekerja, dan berinteraksi sepanjang hayat. Oleh
sebab itu, literasi numerasi dikembangkan secara sistematis dan berkelanjutan,
baik dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas maupun kegiatan pembelajaran di
luar kelas (ekstrakurikuler). Kegiatan ekstrakurikuler literasi numerasi
difokuskan kepada pengayaan dan penguatan kemampuan numerasi yang dilaksanakan
dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat menyenangkan dan
menantang dalam mengembangkan potensi anak. Potensi anak ini dikembangkan
merujuk kepada tingkat perkembangan anak. Prinsip menyenangkan dan menantang
ini juga berlaku bagi pemilihan bahan bacaan.
Kemampuan
literasi numerasi sebagai pengetahuan dan kecakapan yang erat kaitannya dengan
pemahaman angka, simbol dan analisis informasi kuantitatif (grafik, tabel,
bagan, dan sebagainya), sangat penting dimiliki generasi saat ini. Dengan
memiliki kemampuan literasi numerasi yang baik, peserta didik secara cakap
mampu mengaplikasikan pengetahuan matematikanya dalam kehidupan nyata.
Apa itu literasi
numerasi ? Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a)
menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika
dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan
sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai
bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) lalu menggunakan
interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil kesimpulan
dan keputusan.
Secara sederhana,
numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep
bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi numerasi juga mencakup kemampuan untuk menerjemahkan informasi
kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Singkatnya, literasi numerasi
adalah kemampuan atau kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan menggunakan matematika dengan percaya diri di seluruh aspek
kehidupan. Literasi numerasi meliputi pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan
perilaku positif.
Numerasi tidaklah
sama dengan kompetensi matematika. Keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan
keterampilan yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada pemberdayaan
pengetahuan dan keterampilan tersebut. Pengetahuan matematika saja tidak
membuat seseorang memiliki kemampuan numerasi. Numerasi mencakup keterampilan
mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi riil sehari-hari.
Saat permasalahannya sering kali tidak terstruktur, memiliki banyak cara
penyelesaian, atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan
dengan faktor nonmatematis.
Sebagai contoh,
seorang peserta didik belajar bagaimana membagi bilangan bulat dengan bilangan
bulat lainnya. Ketika bilangan yang pertama tidak habis dibagi, maka akan ada
sisa. Biasanya peserta didik diajarkan untuk menuliskan hasil bagi dengan sisa,
lalu mereka juga belajar menyatakan hasil bagi dalam bentuk desimal. Dalam
konteks kehidupan sehari-hari, hasil bagi yang presisi (dengan desimal) sering
kali tidak diperlukan sehingga sering kali dilakukan pembulatan. Secara
matematis, kaidah pembulatan ke bawah dilakukan jika nilai desimalnya lebih
kecil daripada 5, pembulatan ke atas jika nilai desimalnya lebih besar daripada
5, dan pembulatan ke atas atau ke bawah bisa dilakukan jika nilai desimalnya 5.
Namun, dalam
konteks nyata, kaidah itu tidaklah selalu dapat diterapkan. Contohnya, jika 40
orang yang akan bertamasya diangkut dengan minibus yang memuat 12 orang, secara
matematis minibus yang dibutuhkan untuk memuat semua orang itu adalah 3,333333.
Jumlah itu tentu tidak masuk akal sehingga dibulatkan ke bawah menjadi 3
minibus. Akan tetapi, jika sebuah tempat duduk hanya boleh diduduki oleh satu
orang saja, artinya ada 4 orang tidak mendapatkan tempat duduk. Oleh karena
itu, jumlah minibus yang seharusnya dipesan adalah 4 buah. Perlu dicermati
bahwa numerasi membutuhkan pengetahuan matematika yang dipelajari dalam
kurikulum. Akan tetapi, pembelajaran matematika itu sendiri belum tentu
menumbuhkan kemampuan numerasi.
Berikut ini
beberapa contoh Latihan Soal Asesmen Nasional (AN-BK) Literasi Dan Numerasi SD
Tahun 2021 yang dapat diakses melalui link yang tersedia di bawah ini.
Demikian
informasi tentang Latihan Soal Asesmen Nasional (ANBK) Literasi Dan Numerasi SD
Tahun 2021. Semoga ada manfaatnya, terima kasih susah berkunjung.
Posting Komentar untuk "LATIHAN SOAL ASESMEN NASIONAL (AN) SD"
Silahkan Tinggalkan Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan!