TIPS LOLOS SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH - SDN SOBANG 1
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

TIPS LOLOS SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH

 

sdnsobang1.com – Sebelumnya admin telah berbagi artikel terkait CONTOH LAPORAN OJL KEPALA SEKOLAH. Kali ini admin update artikel kembali terkait TIPS LOLOS SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH. Sengaja admin menyuguhkan artikel kali ini, agar bisa membantu, Bapak/Ibu Guru yang akan mengikuti seleksi Calon Kepala Sekolah.

 

TIPS LOLOS SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH

Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam peningkatan mutu satuan pendidikan, karena dia adalah seorang pemimpin, pelopor, dan sekaligus agen perubahan (agent of change) pada sekolah yang dipimpinnya. Dengan kata lain, kinerja dan karakter sebuah sekolah sangat bergantung kepada peran seorang kepala sekolah. 

 

Fakta empiris menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang maju dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang visioner, pekerja keras, out of the box, memiliki jiwa wirausaha, dan pandai membangun jaringan kerjasama dengan pihak lain.

 

Untuk menghasikan kepala sekolah yang memiliki karakter seperti yang disebut di atas, maka Kemendikbud mewajibkan kepala sekolah memiliki sertifikat lulus diklat calon kepala sekolah. 

 

Sebelum menjadi peserta diklat calon kepala sekolah, maka seorang bakal calon kepala sekolah harus lulus seleksi calon kepala sekolah, mulai dari seleksi administratif hingga seleksi seleksi substantif. Payung hukumnya adalah Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

 

Secara umum, setiap seleksi calon kepala sekolah diikuti oleh banyak peserta walau pada kasus tertentu, jumlah pendaftar lebih sedikit dibandingkan dengan kuota yang tersedia. Mereka tentunya berharap bisa lolos seleksi.  

 

Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota biasanya membuka pendaftaran bakal calon kepala sekolah. Para pendaftar diminta untuk mengumpulkan berkas-berkas administrasi yang kemudian diseleksi oleh tim penilai. 

 

Lalu para pendaftar yang lolos seleksi administratif wajib mengikuti seleksi substantif calon kepala sekolah dimana pelaksanaannya bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS). Bentuknya berupa tes tulis dan wawancara.

 

Dalam konteks test substantif, menurut IDRIS APANDI (www.kompasiana.com), ada 7 (tujuh) tip agar seorang peserta seleksi bisa lolos, yaitu:

 

(1) berdoa. Setiap niat baik harus disertai dengan usaha dan doa. Segala sesuatu yang terjadi dan dialami oleh setiap makhluk tentunya tidak lepas dari ketentuan Tuhan YME. 

 

Oleh karena itu, setiap peserta seleksi harus berdoa kepada-Nya agar diberikan kelancaran dan bisa lolos seleksi. Saat ikhtiar sudah dilakukan dan doa sudah dipanjatkan, maka apapun hasilnya, itu adalah yang terbaik.

 

(2) persiapkan fisik dan mental. Sebelum seorang peserta mengikuti seleksi, maka siapkan fisik dan mental. Konsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan cukup istirahat. Kalau perlu ditambah dengan vitamin untuk memenuhi kebutuhan vitamin. 

 

Olah raga pun perlu dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Persiapan mental misalnya membangun kepercayaan diri dan optimisme. Hasil tidak akan mengkhianati proses. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah melakukan upaya terbaik dalam rangka mencapai yang terbaik.

 

(3) banyak membaca tentang tupoksi kepala sekolah. Walau soal-soal seleksi substantif calon kepala sekolah bukan dalam bentuk soal-soal yang bersifat teoretis tentang tupoksi kepala sekolah, tetapi setidaknya peserta seleksi tahu ruang lingkup tugas kepala sekolah, utamanya dalam kemampuannya dalam pengambilan keputusan dan menentukan strategi peningkatan mutu sekolah. 

 

Hal tersebut tentunya tidak lepas dari tugas kepala sekolah sebagai seorang pemimpin dan manajer sekolah. Peserta seleksi bisa membaca peraturan perundang-undangan tentang kepala sekolah, membaca buku atau artikel yang membahas tentang kepala sekolah.

 

(4) meningkatkan kemampuan berpikir analitis. Soal-soal yang diberikan pada seleksi substantif khususnya pada test tulis menuntut peserta seleksi untuk menjawab secara analitis sebelum mengambil sebuah keputusan. Ada empat instrumen soal test yang diberikan dengan tingkat variasi dan tingkat kesulitan yang bertingkat mulai dari yang paling mudah sampai paling sulit. Bentuk soalnya adalah studi kasus.

 

Jenis keputusan yang diambil mulai dari hal yang bersifat teknis hingga hal yang bersifat sebuah program atau kegiatan. Oleh karena itu, setiap soal harus benar-benar dibaca dan dipahami maksudnya. Hati-hati, jangan terkecoh dengan informasi yang panjang tapi tidak ada kaitannya dengan pertanyaan yang harus dijawab. Kemampuan membaca analitis dalam waktu yang terbatas harus dilatih, karena pengerjaan soal dibatasi oleh waktu.

 

(5) jawab pertanyaan secara singkat, padat, dan jelas. Jawaban yang panjang lebar tidak menjamin bahwa jawabannya tersebut benar. Bahkan justru hanya akan menyulitkan asesor saat memberikan nilai. Jawaban ditulis tangan harus bisa dibaca oleh asesor agar memudahkan mereka memberikan nilai. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal sebenarnya sudah diperhitungkan oleh tim pembuat soal. 

 

Oleh karena itu, peserta seleksi harus benar-benar memanfaatkan waktu yang tersedia. Percaya diri dengan jawaban sendiri, tidak perlu bertanya kepada peserta yang lain, karena disamping hal tersebut melanggar tata tertib, juga belum tentu jawaban dari teman benar.

 

Sebelum peserta seleksi (asesi) diberikan soal, asesor memberikan penjelasan terkait teknis menjawab soal dan memberikan analogi atau contoh soal yang relevan dengan soal yang diberikan. Oleh karena itu, saat asesor menyampaikan penjelasan, para asesi harus memperhatikannya dengan seksama agar mereka dapat menjawab soalnya dengan baik.

 

(6) jawab pertanyaan wawancara secara argumentatif. Hal ini utamanya dilakukan saat test wawancara. Pertanyaan yang disampaikan asesor biasanya tidak lepas dari jawaban peserta seleksi pada saat test tulis hari sebelumnya. 

 

Tujuannya untuk mengonfirmasi, mengklarifikasi, atau menggali lebih jauh jawaban tertulis yang disampaikan oleh peserta hingga asesor bisa memutuskan seorang peserta layak untuk belum layak maju ke diklat calon kepala sekolah. Jawaban peserta seleksi yang bersifat argumentatif (logis dan disertai alasan yang jelas), bukan bersifat asumsi akan sangat membantu penentuan kelulusannya dari tahap seleksi tersebut.

 

(7) berdiskusi dengan kepala sekolah yang memiliki pengalaman seleksi calon kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk menimba pengalaman dari mereka. Pepatah bijak mengatakan bahwa "pengalaman adalah guru yang terbaik." Oleh karena itu, peserta seleksi jangan malu-malu untuk bertanya dan berdiskusi dengan kepala sekolah yang mengalami seleksi hingga mereka lulus diklat calon kepala sekolah.

 

Baca Juga: Contoh Laporan OJL Calon Kepala Sekolah

 

Selain 7 tips yang sampaikan di atas, para peserta seleksi substantif calon kepala sekolah masih bisa mencari tip-tip lainnya untuk menunjang persiapannya menghadapi seleksi. Seleksi substantif kepala sekolah dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Oleh karena itu, jika guru ada yang berminat mendaftar seleksi calon kepala sekolah, siapkan diri sebaik mungkin. 

 

Pemerintah mengharapkan para kepala sekolah berasal dari guru-guru terbaik dan memiliki prestasi sehingga dapat memimpin sekolah dengan sebaik-baiknya, karena mereka dihadapkan pada tugas yang berat untuk meningkatkan mutu sekolah.

 

Tantangan yang dihadapi oleh sekolah saat ini adalah dalam pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan. Sosok kepala sekolah yang kreatif dan inovatif diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan tersebut. Dan seleksi calon kepala sekolah adalah "pintu gerbang" untuk mendapatkan calon-calon kepala sekolah yang potensial untuk mewujudkan hal tersebut. Wallaahu a'lam.

 

Demikian artikel kali ini terkait Tips Lolos Seleksi Calon Kepala Sekolah, yang admin kutip dari laman https://www.kompasiana.com/. Semoga ada manfaatnya bagi Bapak/Ibu Guru yang akan mencalonkan diri sebagai Kepala Sekolah. Terima kasih sudah berkunjung.

 

Posting Komentar untuk "TIPS LOLOS SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH"